Kamis, 25 April 2013

Materi Dasar Managemen II



Materi Dasar Managemen II


Organisasi : sekumpulan orang yang berinteraksi dan bekerja sama untuk merealisasikan tujuan bersama.
  • Elemen Organisasi ada 3 : Sekelompok Orang, Interaksi & kerjasama, Tujuan.
  • Ciri utama individu dan pengaruhnya terhadap efektifitas menurut Siswanto : Persepsi, Sikap, Kepribadian, Belajar.
  • Stoner & Wankell membatasi bahwa struktur organisasi adalah Susunan dan hubungan antara komponen dan posisi dalam suatu perkumpulan.
  • Hubungan pasti timbul dari pengambilan keputusan : Pembagian Kerja (Division of Labor), Departemenalisasi (Departemenalization), Permasalahan Rentang Kendali (Span of Controll), Delegasi Kekuasaan (Delegation of Authority)
  • Rentang Manajemen atau rentang Kendali adalah kemampuan seorang manager untuk mengkoordinasi secara efektif, tergantung pada jumlah laporan yang diterima dari bawahan.
  • Koordinasi (Coordination) adalah proses pengintregasian tujuan dan kegiatan dalam satuan yang berbeda guna mencapai tujuan organisasi secara efisien.
  • Kebutuhan dalam koordinasi tergantung pada sifat dan kebutuhan komunikasi serta derajat saling ketergantungan bermacam-macam satuan pelaksanaannya.
  • Menurut Thomson ada 3 macam ketergantungan antar organisasi : ketergantungan yang menyatu, berurutan, dan timbal balik.
  • Lawrence  & Lorch mengemukakan 4 perbedaan sikap dan cara kerja antara individu dan antara departemen yang menyulitkan pengkoordinasian, yaitu, Tujuan, Waktu, antar pribadi, dan formasi struktur.
  • Ada 3 pendekatan untuk mewujudkan pengkoordinasian yang efektif: Teknik-teknik dasar, meningkatkan koordinasi yang potensil, mengurangi kebutuhan koordinasi 
  • Mekanisme pengkoordinasian dasar : Hirarki manajerial, aturan dan prsedur, perencanaan dan penrtapan tujuan
  • 2 alasan mengapa pengkoordinasian rentang manajemen harus tepat: Rentang manajemen mempengaruhi efisien manajer serta sistem kerja bawahannya, Rentang manajemen berhubungan dengan seluruh organisasi atau struktur organisasi.
  • Faktor yang mempengaruhi rentang manajemen:kesamaan fungsi, kedekatan geografis, tingkat pengawasan langsung yang dibutuhkan, tiingkat koordinasi yang dibutuhkan, perencanaan yg dibutuhkan, bantuan organisasional.
  • pedoman yang digunakan untuk menentukan rentang manajemen : faktor  situasi, atasan, bawahan.



Pendahuluan
Istilah organisasi memang tidak berasal dari Islam, tetapi bukan berarti Islam tidak mengandung ajaran bagaimana cara berorganisasi. Bahkan kalau kita perhatikan banyak sekali prinsip-prinsip organisasi modern telah dipraktekan oleh umat Islam generasi pertama baik dalam kehidupan sehari-hari pada waktu damai maupun dalam bidang kemiliteran ketika bertempur menghadapi musuh. Surat Ash Shaf seperti yang dikutip di awal tulisan ini mengajarkan bahwa pengaturan pasukan atau barisan secara baik akan mengokohkan kekuatan sehingga lebih mudah dalam mencapai tujuan dan kemenangan. Dalam setiap peperangan Nabi mengatur pasukannya baik posisi maupun tugas-tugasnya sedemikian rupa sehingga bisa memenangkan peperangan. Hal itu merupakan contoh yang sangat baik bagaimana prinsip berorganisasi dijalankan di zaman Nabi. Demikian pula di bidang da’wah,   ekonomi, politik dan sebagainya termasuk kegiatan yang bersifat ritual.
Shalat jamaah, sebagaimana yang berulang-ulang diserukan oleh Nabi merupakan contoh terbaik bagaimana organisasi dilaksanakan. Dengan shalat berjamaah kita memperoleh hasil berlipat ganda (disimbolkan dengan perolehan pahala dua puluh tujuh kali lipat dibanding dengan shalat munfarid), walaupun waktu dan energi yang dipergunakan sama. Demikian pula dengan organisasi, kita mampu menghimpun kekuatan yang lebih besar melebihi jumlah dari kekuatan masing-masing individu yang terga­bung. Dalam shalat berjamaah telah diatur siapa yang menjadi imam, siapa yang menjadi makmum, apa tugas imam, apa tugas makmum, dimana posisi imam, dimana posisi makmum.
Organisasi yang pada awalnya dibentuk untuk mempermudah dan mempercepat pencapaian tujuan, jangan sampai berubah menjadi penghambat karena prosedur dan mekanisme yang berbelit belit. Untuk menghindari hal tersebut kita perlu memperhatikan beberapa prinsip organisasi seperti penentuan tujuan yang jelas, penyusunan Disain organisasi, penempatan personal, perencanaan dan lain-lain. Apa yang tersaji dalam tulisan ini hanyalah pengantar sehingga perlu pendalaman lebih lanjut baik secara teoritis maupun praktis.

Tujuan Organisasi
Tujuan organisasi adalah suatu pernyataan tentang keadaan masa depan yang diinginkan dan diusahakan pencapaiannya oleh organisasi melalui berbagai kegiatan-kegiatan yang direncanakan Tujuan organisasi sering dibedakan menjadi tujuan umum dan tujuan khusus atau tujuan akhir dan tujuan antara. Rumusan tujuan organisasi biasanya dicantumkan sebagai salah satu pasal dalam Anggaran Dasar Organisasi.
Tujuan organisasi berfungsi sebagai pedoman bagi kegiatan pengarahan dan penyaluran usaha-usaha dan kegiatan anggota organisasi. Dalam hal ini tujuan berfungsi memberi arah dan pemusatan kegiatan organisasi mengenai apa yang harus dan harus tidak dilakukan. Tujuan juga merupakan sumber legitimasi bagi suatu organisasi melalui pembenaran kegiatan-kegiatannya dan keberadaannya di kalangan pihak lain. Pengakuan atas legitimasi ini akan meningkatkan organisasi untuk mendapatkan berbagai sumber daya dan dukungan dari lingkungan sekitarnya. Bila tujuan dinyatakan secara jelas dan dipahami, akan memberikan standar langsung bagi penilaian pelaksanaan kegiatan (prestasi) organisasi. Tujuan organisasi berfungsi sebagai sumber motivasi bagi anggota.
Secara sederhana, tujuan organisasi merupakan suatu dasar perancangan organisasi. Tujuan organisasi dan struktur organisasi berinteraksi dalam kegiatan-kegiatan yang diperlukan untuk pencapaian tujuan, pola penggunaan sumber daya, implementasi berbagai unsur perancangan organisasi, pola komunikasi, mekanisme kerja, departementalisasi dan lain-lain.

Desain Organisasi
Desain organisasi atau struktur organisasi adalah mekanisme-mekanisme formal pengelolaan suatu organisasi yang menunjukkan kerangka dan susunan perwujudan pola tetap hubungan-hubungan di antara fungsi-fungsi, bagian-bagian atau posisi-posisi maupun orang-orang yang menunjukkan kedudukan, tugas wewenang dan tanggung jawab yang berbeda-beda dalam suatu organisasi. Disain mengandung unsur-unsur spesialisasi kerja, standardisasi, koordinasi, sentralisasi, desentralisasi dalam pembuatan keputu­san dan besaran satuan kerja
Desain organisasi sangat dipengaruhi oleh : (1) Strategi organisasi yaitu seperangkat kebijakan organisasi yang dirumuskan dan dipilih melalui pertimbangan dan penelitian sebagai jembatan  antara realitas kekinian dan kedisinian organisasi dengan tujuan yang ingin dicapai. Desain organisasi mengikuti strategi organisasi sehingga bila strategi berubah maka desain organisasi juga harus berubah.
Dalam organisasi yang memproduksi barang-barang manufaktur atau jasa, desain organisasi dipengaruhi oleh teknologi yang digunakan. Sebagai contoh sebuah perusahan yang memproduksi mobil yang menggunakan teknologi industri massal memerlukan tingkat standardisasi dan spesialisasi lebih tinggi dibanding perusahaan industri pakaian yang mengikuti perubahan mode.
Desain organisasi sangat tergantung pada anggota dan orang-orang yang terlibat dalam organisasi, baik kemampuan, cara berpikir maupun kebutuhan-kebutuhannya. Desain organisasi yang anggotanya terdiri dari para sarjana tentu berbeda dengan disain organisasi yang anggotanya hanya terdiri dari para lulusan sekolah dasar meskipun tujuan dan kegiatannya sama, karena kemampuan dan cara berpikirnya anggota kedua organisasi  berbeda.
Desain organisasi juga sangat dipengaruhi oleh besarnya organisasi secara keseluruhan maupun satuan-satuan kerjanya. Semakin besar ukuran organisasi akan semakin kompleks dan harus dipilih bentuk desain yang tepat.
Desain organisasi terlalu rumit untuk diuraikan secara verbal sehingga perlu sebuah bagan untuk menggambarkannya. Bagan ini memperlihatkan susunan fungsi-fungsi, departemen-departemen atau posisi-posisi organisasi dan menunjukkan bagaimana hubungan di antaranya. Satuan-satuan organisasi yang terpisah biasanya digambarkan dalam kotak-kotak dan dihubungkan satu sama lain dengan garis yang menunjukkan rantai perintah dan jalur komunikasi formal.
Bagan organisasi menggambarkan lima aspek utama suatu disain organisasi yang secara ringkas dapat diuraikan sebagai berikut:

  1. Pembagian kerja. Setiap kotak menunjukkan individu atau satuan organisasi yang bertanggungjawab untuk kegiatan organisasi tertentu, dan tingkat spesialisasi yang digunakan.
  2. Rantai Perintah. Bagan organisasi menunjukkan hubungan wewenang-tanggung jawab yang menghubungkan atasan dan bawah dalam keseluruhan organisasi. Aliran ini dimulai dari jenjang organisasi yang tertinggi sampai yang paling bawah.
  3. Tipe Pekerjaan yang dilaksanakan. Label dan deskripsi dalam setiap kotak menunjukkan pekerjaan organisasional atau bidang tanggung jawab yang berbeda. Misalnya dalam disain kepengurusan IMM Cabang Jember kita lihat ada bidang Organisasi, bidang Kader, bidang Keilmuan, bidang Hikmah, dsb.
  4. Pengelompokkan segmen-segmen pekerjaan. Keseluruhan bagan menunjukkan atas dasar apa kegiatan-kegiatan organisasi dibagi dasar fungsional atau dasar devisional atau lainnya.
  5. Tingkat Manajemen. Suatu bagan organisasi menunjukkan keseluruhan hirarki manajemen organisasi.

Keuntungan dan kelemahan bagan organisasi sudah lama menjadi perdebatan di kalangan ahli organisasi. Salah satu keuntungan bagan organisasi adalah anggota mendapat gambaran bagaimana organisasi disusun. Pimpinan dan Staf digambarkan dengan jelas. Bila seseorang dibutuhkan untuk menangani suatu masalah khusus, bagan menunjukkan tempat dimana orang yang bersangkutan dapat ditemukan. Proses pembuatan bagan juga memungkinkan pimpinan mengetahui dengan tepat kelemahan-kelemahan organisasi, seperti sumber-sumber potensial terjadinya konflik atau bidang-bidang dimana duplikasi yang tidak diperlukan terjadi.
Kelemahan atau kekurangan utama bagan organisasi adalah masih banyak hal-hal yang tidak jelas atau tidak ditunjukkan. Bagan, sebagai contoh, tidak menunjukkan seberapa besar tingkat wewenang dan tanggung jawab setiap tingkatan manajerial. Bagan juga tidak menunjukkan hubungan-hubungan informal dan keseluruhan komunikasi, dimana organisasi tidak dapat berfungsi secara efisi­en tanpa hal itu. Kelemahan bagan ini biasanya diatasi dengan cara membuat deskripsi dan job spesifikasi.

Fungsi Fungsi Manajemen Organisasi
Meskipun manajemen banyak dikembangkan dan diterapkan dalam dunia usaha, dalam organisasi yang mengejar profit, manajemen sebenarnya dibutuhkan oleh semua tipe kegiatan dan dalam semua tipe organisasi. Manajemen sering didefinisikan sebagai cara bekerja dengan orang lain dan melalui orang lain untuk menentu­kan, menginterpretasikan, dan mencapai tujuan-tujuan organisasi dengan melaksanakan fungsi-fungsi manajemen berorganisasi. Dalam pelaksanaannya manajemen juga membutuhkan sentuhan artistik (seni) terutama yang berkaitan dengan perencanaan, komunikasi dan fungsi-fungsi lain yang men­yangkut manusia. Atas dasar inilah manajemen selain disebut sebagai ilmu juga disebut sebagai seni. Berikut akan kita lihat beberapa fungsi manajemen yang sudah kita sebutkan tadi.
Setidaknya ada tiga hal yang merupakan prinsip pokok dalam manajemen, yakni planning, actuating, dan controlling. Akan tetapi ada beberapa sub tambahan untuk melengkapi pokok-pokok dalam manajemen organisasi yaitu planning, organizing, actuating, controlling, dan Evaluating. Prinsip-prinsip pokok ini harus dilakukan dengan melibatkan organ-organ dalam organisasi.
1. Planning
Perencanaan adalah pemilihan dan penetapan target dan sasaran organisasi serta menyusun langkah-langkah pencapaiannya dengan menentukan strategi, kebijaksanaan, proyek-proyek, program, prosedur, metode, sistem, anggaran, dan standar yang dibutuhkan untuk mencapai target dan sasaran tadi. Fungsi-fungsi manajemen lainnya sebenarnya merupakan pelaksanaan dari hasil perencanaan. Perencanaan adalah suatu proses yang tidak berakhir  bila rencana organisasi telah ditetapkan, tetapi terus berlanjut selama rencana dilaksanakan yang mungkin dalam pelaksanaan   membutuhkan beberapa modifikasi agar tetap berguna. Perencanaan kembali (perencanaan yang dilakukan ketika rencana sedang dilaksanakan sebagai upaya penyesuaian) kadang menjadi faktor kunci pencapaian sukses. Oleh karena itu perencanaan harus mempertimbangkan kebutuhan fleksibelitas, agar mampu menyesuaikan diri dengan situasi dan kondisi baru secepat mungkin.
Planning/perencanaan adalah hal utama yang harus dilakukan dalam manajemen. Perencanaan yang baik adalah perencanaan yang “begin from the end”. Kita tetapkan tujuan bersama yang ingin dicapai. Tujuan adalah pelita yang menunjukkan jalan bahkan di kegelapan malam. Tetapkan visi dan misi organisasi. Yang penting adalah penetapan tujuan, visi, dan misi organisasi ini harus dilakukan bersama-sama. Minimal tidak dilakukan sendirian. Memang pada umumnya sebuah organisasi didirikan dengan seorang/beberapa tokoh kunci sebagai pemberi konsep. Tetapi konsep itu mutlak harus diketahui oleh tiap orang dalam organisasi agar terdapat kesamaan persepsi.
Konseptor tidak mungkin berjalan sendirian dalam perjalanan organisasi. Jangan ragu dalam menetapkan tujuan, visi, dan misi. Seorang yang bermimpi besar dan berusaha keras mewujudkannya namun tidak bisa lebih baik daripada orang yang bermimpi kecil dan bisa mewujudkannya. Walaupun tidak dicapai, dengan bermimpi besar maka langkah kita pun akan besar. Lagipula orang yang bermimpi besar dalam pencapaiannya melebihi orang yang bermimpi kecil.
Perencanaan memiliki banyak manfaat diantaranya membantu organisasi untuk menyesuaikan diri ketika terjadi perubahan lingkungan, membantu pengurus organisasi memahami keseluruhan operasi atau kegiatan organisasi, membantu penempatan tanggung jawab lebih tepat, memudahkan dalam melakukan koordinasi diantara berbagai bagian dalam organisasi, membuat target lebih khusus, lebih terinci dan lebih mudah dipahami, meminimumkan pekerjaan yang tidak pasti dan menghemat waktu, usaha, dan dana.
Ada empat tahap dalam menyusun perencanaan, yaitu :
  • Menetapkan target atau serangkaian target.
Perencanaan dimulai dengan keputusan-keputusan tentang  keinginan atau kebutuhan organisasi. Tanpa rumusan target yang jelas, organisasi akan menggunakan sumber daya, waktu secara tidak efektif dan tidak efisien.
  • Merumuskan keadaan saat ini.
Pemahaman akan posisi organisasi saat ini dari keseluruhan tujuan yang hendak kita capai sangat penting, karena tujuan dan rencana menyangkut waktu yang akan datang. Hanya setelah keadaan waktu saat ini dianalisa, rencana baru dapat kita rumuskan. Tahap ini membutuhkan informasi tentang kuantitas anggota, kualitasnya, sumber daya, dana yang dimiliki dll.
  • Mengindentifikasi segala kemudahan, hambatan dan ancaman yang mungkin akan kita hadapi di masa yang akan datang.
Segala kelemahan dan kekuatan organisasi perlu kita identifikasi untuk mengukur kemampuan organisasi dalam   mencapai tujuan. Oleh karena itu perlu diketahui faktor-faktor intern dan ekstern yang dapat membantu organisasi mencapai tujuan, atau yang mungkin menimbulkan masalah. Walaupun dilakukan, antisipasi keadaan, masalah dan kesempatan serta ancaman yang mungkin terjadi masa yang akan datang merupakan essensi dari proses perencanaan.
  • Mengembangkan rencana dan serangkaian kegiatan pencapaian tujuan.
Tahap akhir dari proses perencanaan meliputi pengembangan berbagai alternatif yang ada.
2. Organizing
Organizing sebenarnya merupakan salah satu tahapan dari planning (perencanaan) akan tetapi perlu kiranya organizing disendirikan menjadi sebuah tahapan dalam manajemen oraganisasi. Organizing disini dimaksudkan untuk mengatur sebuah penempatan person yang melaksanakan suatu konsep yang telah dibuat dalam planning sehingga job description-nya jelas dan tidak terjadi tumpang tindih tugas dalam sebuah oragnisasi atau sebuah kegiatan.
Setelah kita menetapkan misi dan tujuan organisasi, menyusun rencana, menentukan program pelaksanaannya, selanjutnlya kita perlu merancang dan mengembangkan organisasi sebagai instrumen pencapaian kesemuanya. Inilah yang disebut sebagai organizing, yaitu penentuan sumber daya-sumber daya yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan organisasi, perancangan kelompok kerja tertentu yang akan menjadi pelaksana program, penugasan tanggung jawab dan pendelegasian wewenang yang diperlukan kepada individu untuk melaksanakan tugasnya.
Fungsi ini menciptakan struktur formal di mana pekerjaan ditetapkan, dibagi-bagikan, dikoordinasikan atau dengan kata lain fungsi ini bertugas menciptakan disain organisasi.
Penempatan orang yang tepat untuk sebuah jabatan yang tepat akan banyak membantu kelancaran jalannya kegiatan organisasi. Dalam organisasi profit (perusahaan) penyusunan personalia diawali dengan berbagai tes kemampuan yang rumit dan kadang berjenjang.
3. Actuating
Actuating/pelaksanaan adalah roh dari organisasi. Hanya omong kosong jika perencanaan tidak diikuti dengan aksi yang sesuai. Implementasi adalah sama pentingnya dengan perencanaan. Tanpa pelaksanaan yang baik rencana akan hancur berantakan tanpa sempat mencapai tujuan. Oleh karena itu perlu adanya pendelegasian yang tepat untuk suatu tugas tertentu. Serahkanlah suatu hal pada ahlinya. Jika ditangani ahlinya tentu suatu persoalan akan selesai lebih cepat dan hasilnya pun baik.
Untuk menunjuk orang yang tepat di tempat yang tepat perlu adanaya komunikasai terus menerus antara anggota organisasi. Dengan adanya komunikasi dan silaturahmi, kompetensi seseorang seringkali akan dapat diketahui. Selain itu komunikasi sangat penting dilakukan antara planner dan actuator. Komunikasi penting untuk menyelaraskan antara keinginan perencana dengan pelaksana. Agar tidak terjadi kesalahpahaman yang dapat mengganggu jalannya organisasi Rencana bisa berubah di tengah jalan jika ternyata pada pelaksanaannya terdapat situasi yang mendesak.
Oleh karena itu pelaksanaan haruslah bersifat fleksibel tanpa keluar dari jalur tujuan yang hendak dicapai. Orang mengatakan ‘banyak jalan menuju ke Roma’. Begitupun dengan action (pelaksanaan), ia harus bisa menyesuaikan dengan situasi dan kondisi. Bukan mengalir dengan arus bukan pula melawan arus tetapi berusaha membelokkan arus perlahan-lahan ke arah yang kita kehendaki.
4. Controlling
Controlling adalah kunci dalam manajemen. Walaupun pendelegasian adalah hal yang mutlak dalam organisasi, tetapi pendelegasian bukanlah berarti menyerahkan segala urusan tanpa kendali. Seorang yang buta niscaya akan dapat berjalan dengan normal jika diberitahu jalan yang harus dilewatinya. Begitupun orang-orang dalam organisasi, seburuk-buruknya sistem manajemen jika ada kontrol dan umpan balik yang rutin dilakukan maka hasilnya masih dapat diterima. Haruslah ada sistem reward and punishment dalam manajemen organisasi.
Pelaksanaan controlling memerlukan sebuah pengarahan atau leading yang merupakan usaha pimpinan organisasi untuk membuat semua individu dalam organisasi untuk bergerak menjalankan tugas-tugasnya sesuai dengan wewenang dan tanggung jawabnya masing-masing. Fungsi pengarahan melibatkan kualitas, gaya dan kekuasaan pemimpin serta kemampuan pemimpin untuk berkomunikasi, dan memberi motivasi. Pengarahan dalam manajemen sering digunakan istilah yang berbeda tetapi sebenarnya maksudnya sama, yaitu leading, actuating, directting, motivating dll. Yang jelas fungsi manajemen yang satu ini bersentuhan langsung dengan manusia.
Semua fungsi manajemen terdahulu tidak akan efektif tanpa fungsi pengawasan (Controlling). Penga­wasan adalah penemuan dan penerapan cara dan peralatan untuk menjamin semua rencana telah dilaksanakan sesuai dengan yang telah ditetapkan.

Fungsi pengawasan pada dasarnya mencakup empat unsur, yaitu:
  1. Penetapan standar pelaksanaan.
  2. Penetapan ukuran-ukuran pelaksanaan.
  3. Pengukuran pelaksanaan nyata dan membandingkannya dengan standar yang telah ditetapkan.
  4. Pengambilan tindakan koreksi yang diperlukan bila pelaksanaan menyimpang dari standar.

Orang yang berprestasi patut diberi penghargaan dan sebaliknya orang yang melakukan kesalahan sebaiknya diingatkan untuk tidak mengulangi kesalahannya. Ini penting sebab sistem ini akan memacu orang-orang dalam organisasi untuk mengeluarkan kemampuan terbaiknya karena merasa dihargai. Hargai prestasi sekecil apapun dan jangan biarkan kesalahan sekecil apapun. Segala sesuatu yang besar dimulai dari yang kecil. Kita harus tegas dalam hal ini. Ini semua dilakukan agar pelaksanaan sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan. Tidak melenceng dari sasaran apalagi menetapkan sasaran seenaknya.
5. Evaluating
Hal yang tak kalah penting dari sebuah organisasi adalah evaluasi. Evaluasi dibutuhkan sebagai bahan renungan dan sebagai penilaian perjalanan sebuah organisasi sehingga organisasi ini bisa menghindari terjadinya kesalahan organisasi. Dengan adanya evaluasi dapat meminimalisir kesalahan dalam berorganisasi dan menjadikan kesalahan untuk tidak terulang pada masa mendatang. Tetapi ada hal yang penting namun seringkali terlewatkan oleh banyak manajer (pimpinan) organisasi. Yakni pentingnya menyentuh hati manusia dengan hati lagi.
Ya, cinta seringkali dilupakan dalam manajemen organisasi. Ada dua hal yang bisa membuat orang total dalam suatu hal, yakni adanya keuntungan dan cinta. Orang bilang cinta itu buta. Jika orang telah merasakan cinta dia akan melupakan kelelahan, kesusahan, penderitaan yang diperoleh dan akan mencurahkan segenap waktunya untuk hal yang dicintainya. Jangan ragu-ragu bagi semua elemen untuk melakukan pendekatan personal untuk orang-orang dalam organisasi seperti menjenguk jika ada yang sakit, menanyakan kabar, memberi hadiah, melontarkan pujian, dan sebagainya. Perhatikan kebutuhannya dan berempatilah terhadap kesusahannya. Hal-hal ini mungkin kedengarannya remeh tetapi sebenarnya ini solusi yang jitu bagi manajemen organisasi. Cinta akan menjadi perekat yang sangat kuat bagi keutuhan organisasi.

Contoh Kasus Etika Bisnis



Analisa contoh kasus konflik

JAKARTA, SENIN — Terhambatnya pembangunan di daerah-daerah perbatasan antara lain merupakan buntut dari persoalan konflik internal di daerah tersebut. Akibatnya, pembangunan perbatasan masih belum bisa mengupayakan kesejahteraan rakyatnya.
Hal tersebut dikatakan Kepala Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Umar Anggara Jenie di sela-sela seminar "Masalah Pembangunan di Perbatasan: Upaya Pengentasan Kemiskinan dan Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat" di LIPI Jakarta, Senin (16/2). "Level paradigma penanganan persoalan konflik di perbatasan harus diganti dengan pembangunan kesejahteraan wilayahnya," ungkap Umar.
Menurutnya, banyaknya warga miskin di daerah tertinggal menjadi masalah yang ironi. Sebab, ketertinggalan itu justru memicu persoalan lain, seperti masalah sosial, keamanan, serta masalah kebangsaan.
Selain itu, lemahnya koordinasi antarinstansi termasuk penyaluran modal masih belum jernih sehingga penundaan lebih kerap terjadi. "Ditambah lagi permasalahan warisan yang ditinggalkan penjajahan yang mengakibatkan kemiskinan yang berlarut-larut," tambah Umar.

Perlu penanganan multi disiplin dan kerja sama berbagai pemangku kepentingan, dalam upaya pembangunan daerah tertinggal. Pemerintah dalam satu sisi berfungsi sebagai promotor serta memberi stimulus fiskal, papar Umar. Sedangkan lembaga lainnya bisa masuk dalam berbagai bidang, seperti pendidikan, kesehatan, dan masalah upaya pembangunan sumber daya manusia.

Analisis dan solusi:
 Berdasarkan artikel yang diambil di harian kompas online diatas dapat dianalisis terjadi konflik internal karena terhambatnya pembangunan di daerah-daerah perbatasan yang mengakibatkan pembangunan perbatasan masih belum bias mengupayakan kesejahteraan rakyatnya.

Konflik ini dapat terjadi karena lemahnya koordinasi antarinstansi termasuk penyaluran modal masih belum jernih yang mengakibatkan terjadi penundaan dan terhambatnya pembangunan di daerah-daerah perbatasan.
Konflik seperti ini harus cepat diatasi jika dilihat menurut “kacamata” etika bisnis, karena kasus konflik ini merugikan banyak pihak. Khususnya pihak masyarakat sekitar Comoro, Subdistrik Comoro, Dili, Timor Leste.

Menurut saya, solusi untuk kasus konflik seperti ini sebaiknya menggunakan metode Arbitrasi, yaitu adanya peran orang ketiga sebagai penengah untuk penyelesaian masalah konflik ini.
Peran orang ketiga dalam hal ini bisa berupa lembaga atau instansi lain dari pemerintah yang bertugas untuk mengawasi koordinasi antarinstantsi agar menjadi semakin lebih kuat koordinasinya. Dan mengawasi penyaluran modal agar lebih jernih dan transparan sehingga tidak sering terjadi penundaan yang diakibatkan oleh penyaluran modal.

Sumber:                                                                                                                                              

Rabu, 03 April 2013

Modifikasi Kawasaki Ninja 150

Minggu, 24 Maret 2013 12:59 WIB
Modif Kawasaki Ninja 150, 2001 (Cibinong)

Kawasaki Ninja 150, Seting Terbalik


Widodo, mekanik bengkel DMC Jatiwarna, Bekasi, kolaborasi dengan Antoprayudi pemilik brand knalpot BKR di Cibinong, Jawa Barat. Keduanya menganut paham terbalik. Harusnya meracik dulu mesin disusul knalpot. Meraka malah bikin knalpot dulu disusul korek mesin. Walah...

Mereka bikin knalpot Kawasaki Ninja 150 khusus. Dimulai dari menentukan leher knalpot yang jadi faktor cepat-lambatnya hasil pembakaran dilepas. Makanya, model leher dibikin lurus ke bawah dengan spek awal diameter 40 mm. Kemudian, mengerucut ke bawah hingga menjadi 65 mm dengan sudut lekukan leher dipantek 45 derajat.

Sekilas, model leher knalpot seperti 3V3 yang pernah ngetop di Yamaha RX-King. “Lalu, bagian perut knalpot punya peranan besar menghasilkan tenaga. Dimensi tabung dibikin lebih besar 20 mm dari perut knalpot branded. Tujuannya, agar mampu menampung gas buang dari putaran bawah sampai atas lebih kuat. Nggak ada tenaga terbuang,” aku Antoprayudi alias Bokir.

Efek dari ubahan pelepas buang mesti diimbangi dengan silencer. Apalagi perangkat paling ujung di knalpot yang biasanya bisa bongkar-pasang ini, jadi penentu bengisnya suara knalpot juga. Tak ayal silincer panjang 33 cm, bagian saringannya dibikin diameter 26 mm.

Menyesuaikan knalpot, Widodo lantas atur porting. Lubang buang kena sentuhan pertama pisau tuner. “Cuma dibentuk seperti telur. Lebar 40 mm serta tinggi 30 mm. Lubang transfer dan bilas cukup dihalusin kulit jeruknya. Imbangi gerak piston agar ringan, 2 tiang di boring dipapas. Bensol pun bersih diledakan,” jelas Dodo panggilan akrabnya.

Head motor dua langkah ini enggak dibiarkan standar pabrik. Biar kompresinya naik, kubah diukur pakai buret tercatat 14,2 cc. “Kompresi masih cukup aman walaupun meminum bahan bakar beroktan di atas 100. Squish ikut digerus pisau bubut,” ucap Dodo yang merahasiakan soal perbandingan kompresinya.

Namun main di lintasan gopek meter, ada beberapa hal yang wajib diperhatikan. Seperti halnya karburator, membran dan pengapian. Hasilnya, pengabut gas Keihin PWL 26 direamer 28 mm. Kruk as diganti milik Kawasaki ZX 150 seiring CDI Denso 1454 diumpan aki kering 5 ampere bersama koil YZ125. (motorplus-online.com)

DATA MODIFIKASI
Blok: Gold 1855
Busi: NGK Platinum B9EVX
Monosok: YSS NSR 150
Ban Depan: Destone 50/90-17
Ban Belakang: Eat My Dust 60/80-17
 
Penulis : Yudi | Foto : Yudi 
 
 
Minggu, 03 Maret 2013 18:31 WIB
Modif Kawasaki Ninja 150R, 2003 (Salatiga)

Kawasaki Ninja 150R, Langganan Tiga Besar 201 Meter!


Kawasaki Ninja 150R milik tim A4speed CRM asal Salatiga, Jawa Tengah ini kerap menghuni posisi tiga besar kala bertarung di event resmi drag bike 201 meter. Padahal, CDI yang dipakai tetap bawaan motor. Bukan CDI bawaan dari Thailand yang kerap digunakan para tunner buat bikin ngibrit si Ninja 2-tak ini.

Bahkan piston, membran dan gigi rasio transmisi juga standar, lho. Hal ini dikarenakan setingan memang difokuskan supaya enggak kedodoran ketika start. Maksudnya, bukan kedodoran layaknya celana kolor yang kendor dan biasa disebut kondor.

Tapi, biar laju Ninja ini lebih mudah dikontrol joki kala start. “Selain itu, cara ini enggak banyak mengeluarkan dana besar,” bilang Rizqi Amin Suqohar, Manajer tim A4speed CRM.

Karena kapasitas mesin dibatasi sampai 155 cc, Agong sang mekanik, coba bermain aman. “Hanya dibantu dengan ubahan kruk as. Pakai milik Ninja ZX 150, supaya kompresi bawah padat,” bilangnya. Buat yang belum kenal Ninja ZX 150, ini Ninja KRR yang beredar di Thailand.

Sesuai kebutuhan, buat mengail tenaga bawah, lubang buang tidak banyak ubahan. “Cukup diporting halus karena masih pakai piston standar. Total tinggi lubang exhaust jadi 31 mm,” aku mekanik yang workshop-nya di daerah Botol Terbang, Blabak, Magelang, Jawa Tengah.

Lubang transfer, juga diubah sehingga power tetap keluar kala perpindahan gigi. “Hanya dinaikkan sekitar 0,8 mm,” ungkap Agong lagi. Sedangkan untuk membran, bukan digantinya pakai part racing. Tapi, diberi tambahan supaya lebih kaku.

“Daun membran hanya didobel pakai membran asli lainnya. Tapi, cukup setengah. Jadi, geraknya tidak terlalu berat,” ungkap mekanik kepercayaan tim A4speed CRM itu.

Buat temani permainan engine bawah, bagian kepala silinder dipapas 0,8 mm. Lalu, kemiringan squish dibentuk sekitar 12,5 derajat. “Selain itu, lebar squish diubah jadi 6 mm. Ini biar enak digeber di putaran atas,” urai mekanik berkulit sawo matang ini. (motorplus-online.com)

DATA MODIFIKASI
Ban belakang: Eat My-Dust 50/90-17
Ban depan: Swallow 60/80-17
Pelek: TK
Cakram depan: TDR
Knalpot : DBS
AE Garage : 0815-9941260
 
Penulis : Candra | Foto : Candra
 
 
 
Senin, 28 Januari 2013 20:10 WIB
Modif Kawasaki Ninja 150R, 2012 (Jakarta)

Kawasaki Ninja 150R, Paket Hemat Kebut Harian

Banyak jalan bikin performa motor tambah dahsyat. Ada yang gila-gilaan ganti komponen racing, ada pula yang biasa tapi tetap berefek pada tenaga motor tersebut. Seperti dilakukan Didi Nurhadi mekanik D2M, pada Kawasaki Ninja 150R milik Koh Dai yang tinggal di Senen, Jakarta Barat.

“Koh Dai cuma minta Ninja 150R bisa ngebut harian. Rencana kalau sudah jadi mau dikirim ke saudaranya di luar kota. Tahu sendiri di kampung kan jarak antar kotanya lumayan jauh. Makanya motor mesti sip,” ucap Didi yang buka bengkel di Jl. Kapin No. 1, Kp. Baru, RT 08/08, Kalimalang, Pd. Kelapa, Jakarta Timur.

Karena maunya simpel, tanpa pikir panjang Didi tawarkan Koh Dai paket blok, seher, bandul kruk-as, karbu dan knalpot yang speknya lebih sip dari standar. Contohnya blok PDK gold 1855 dengan kode A, lalu dipadu seher standar tipe A dengan diameter 59 mm.

“Silinder blok aftermarket merek PDK Gold 1855 sudah terkenal bagus dan lebih awet. Terutama bagian liner (boring) yang enggak gampang baret apalagi mengkerut jika mesin sering diajak ngebut. Jadi, nggak perlu khawatir mesin mendadak ‘ngejim’ waktu gas dipelintir abis,” promosi Didi.

Tapi, biar sekarang spek blok mesin sudah oke, Didi mengaku belum puas dengan hasil yang ada. Makanya lubang-lubang aliran gas bakar pada blok silinder kembali diatur ulang posisinya. Salah satunya memangkas dinding liner bagian belakang yang menghadap ke membran.

“Bagian itu dipotong 10 mm, maksudnya untuk memperlancar aliran gas bakar masuk ke ruang crankcase. Kalau nggak dipotong, banyak terjadi turbulensi saat gas bakar mengalir ke kompresi primer. Makanya terjadi kerugian saat itu,” imbuh Didi yang bilang tetap pakai head standar PDK tanpa ubahan.

Sementara buat kejar putaran atas biar nggak nahan, lubang exhaust dipapas dari tinggi 32 mm jadi 31 mm diukur dari bibir atas lubang ex ke bibir atas lubang liner.

Adapun trik buat mendapatkan tenaga putaran bawah, Didi bilang kalau kruk-as asli diganti punya Ninja ZX Thailand (Ninja 150RR tahun 2006). Ubahan itu disesuaikan dengan teknik geser pulser biar timing pengapian maju plus-minus 5 derajat dari posisi awal.

Dengan racikan mesin seperti itu, Didi bilang kalau bensin Pertamax disemprotkan karbu Keihin PJ34 dengan setingan spuyer 42/140. Lalu gas bakar bukan cuma diatur debitnya, tapi juga ditahan membran asli yang terpasang di intake standar. Sisa bakarnya lantas di lepas knalpot CMS. Mantab. (motorplus-online.com)

 DATA MODIFIKASI
Setang seher: Standar
Head: PDK Standar
CDI: Ninja Thailand Kode 1454
Gigi rasio: 1 (11/25), 2 (18/28), 3 (25  skunder), 6 (primer 21)

Penulis : KR15 | Foto : Boyo
 
 
 
Senin, 14 Januari 2013 20:26 WIB
Modif Kawasaki Ninja 150R, 2007 (Majalengka)

Kawasaki Ninja 150R, Bukti Eksistensi

Ajang balap kelas sport masih jadi primadona, terutama di seputar Jawa Barat. Mulai dari club event hingga kejurda, starter yang turun di kelas mesin dua langkah ini enggak sepi.

Salah tahu tim yang eksis dan sering menang di kelas ini yaitu tim BRC MG2 yang dipawangi Gina Gunawan. Mengandalkan Kawasaki Ninja 150R lansiran 2007, pacuannya terjun di kelas Sport 2-Tak s/d 150 Open. Posisi tiga besar kerap diraih dengan mudah, seperti juara 1 di LA Light seri Kuningan, Jabar.

“Dari dulu memang eksis di balap sport. Kesannya lebih gentle bila ikut di kelas ini. Apalagi jika sudah dengar raungan suara knalpotnya yang melengking. Terasa gahar,” ujar Gina yang buka bengkel di Jl. Raya Cicadas No. 36, Jatiwangi, Majalengka, Jabar.

Agar tetap di posisi 3 besar, Gina tetap mengacu ubahan mesin yang diusung bermain aman sesuai regulasi kelas sport. Meskipun terlihat sederhana, namun ketangguhan engine putaran atas dan bawah sangat jelas terasa powernya.

Gina lantas coba berbagi resep dengan membeberkan sedikit rahasia ketangguhan dari mesin Ninja tersebut. “Pertama mulai mesin, piston tetap mengandalkan aslinya,” aku pria berbadan kurus, tinggi dan langsing.

Namun untuk mendapatkan tenaga yang gahar dan padat, pada bagian kepala silinder dipapas agar power bawah ikut terdongkrak. Meskipun tidak banyak, Gina mangaku head dipapas 0,5 mm saja. Bentuk kubah dan squish juga ikut diubah.

Lebar squish sekitar 6 mm dengan derajat squishnya 14 derajat. Katup buluh masih menggunakan aslinya, tapi sedikit dimodifikasi menyesuaikan ubahannya saja. Sedang pengapian menggunakan Ninja model lawas yang menerapkan arus AC.

Pada saluran bahan bakarnya, juga ikut dibenahi. Karburator standar Ninja yang Keihin PE 26 itu direamer jadi 30 mm. Ditopang penerapan pilot-jet 60 serta main-jet 140, bahan bakar Pertamax Plus yang digunakan dicampur oli samping Castrol Racing 747.

Hasilnya dirasakan Ahmad Black yang dipercaya menunggangi kuda besi andalan tim BRC MG2 tersebut. Torehan prestasi menyabet beberapa gelar serta beragam piala yang diraih. (motorplus-online.com)

DATA MODIFIKASI
Ban depan: Battlax 90/80-17
Ban belakang: Battlax 100/90-17
Pelek depan: DID 1,40 x 17
Pelek belakang: DID 1,85 x 17
Sok depan: Uubah lubang suling
Penulis : Obhet | Foto : Obhet
 
 
 
Minggu, 06 Januari 2013 12:21 WIB
Modif Kawasaki Ninja 150, 2005 (Solo)

Kawasaki Ninja 150, Motor Bengis Modal Jadi Juara Bertahan


Bicara skill, Denny Orlando memang nggak ada duanya. Bahkan pembalap motocross kenamaan di tanah air, juga lihai beraksi di gelaran garuk tanah nasional dengan konsep berbeda. Dan buktinya, cah Solo ini 3 tahun (2010, 2011 & 2012) berturut-turut Juara Umum kelas Campuran Open ajang Trial Game yang pentas di seputaran Jawa Tengah.

Menggunakan Kawasaki Ninja 150 lansiran 2005, Denny bukan cuma mampu menghadapi para pesaing, tapi semua handicap yang dikemas sangat menantang, tentu buat semua peserta yang ikut dan punya kemampuan yang juga sama. Mulai dari trek kering, berlumpur, berm yang tajam hingga table top, sukses dia lampaui tanpa kendala. Alhasil, juara pertama pun mudah diraih crosser sekelas Irwan Ardiansyah itu.

“Sebetulnya sih sudah 5 tahun saya juara umum di kelas ini. Cuma 2 tahun awal ikut kejuraan ini, saya masih pakai Suzuki TS125 modifikasi, sebelum akhirnya ganti pakai Kawasaki Ninja 150,” ucap Denny yang saat itu disambangi awak Em-Plus ke rumahnya di Jl. Rajawali II, Ruko Gentan No. B4-B5, Solo, Jawa Tengah.

Lanjut pemilik sekolah Orlando Racing Factory (OCF) di Solo, katanya sejak beralih ke Kawak Ninja 150 catatan waktunya pun semakin cepat. Sebab semua handcap di trek lebih mudah diantisipasi. Hal itu didasari ubahan motor yang lebih baik daripada tunggangan terdahulunya. Apalagi kelebihan motor pegagannya sekarang ini punya bobot bodi sangat ringan, juga di dukung ubahan mesin yang karakter power di rpm bawah dan atas terbilang  bengis.

Biar enak handlingnya, motor berbobot ringan dan mesin yang bengis itu mesti didukung kaki-kaki mumpuni. Oleh sebab itu, rintangan terberat diredam sok depan Kawasaki KXF250 berikut lengan ayun dan monosoknya. Namun buat penyesuaian, as segitiga asli KXF250 dicustom ulang agar tinggi setang pas dipegang.

Sasis asli bagian tengah ke belakan, turut di rombak buat dudukan monosok atas juga posisi as arm biar lengan ayun lebih stabil. Lalu semua ubahan dibalut cover bodi tunggangan sejenis.

Lalu saat ditanya soal kiatnya menjuarai kelas bergengsi di ajang Trial Game, Denny berujar santai namun penuh makna. “Kuncinya cuma sabar dan penuh konsentrasi. Apalagi motor sudah sangat bagus dan selama 3 tahun motor belum tertandingi,” jelas Denny yang tahun depan masih siap bertarung di ajang ini.

Oke deh, bro. Sampai ketemu tahun depan. (motorplus-online.com)

 DATA MODIFIKASI
Knalpot : Custom
Karburator : Sudco 34
CDI : Fortex KTM 65cc
Magnet : YZ 125
Telp : 081-2298-1583


Penulis : Riyan | Foto : Riyan
 
 
 
Rabu, 26 September 2012 14:34 WIB
Modif Kawasaki Ninja 150RR (Sumedang)

Kawasaki Ninja 150RR, Meraih Podium 1 dan 2


Yang namanya balapan grasstrack pastinya enggak boleh pakai motor Special Engine (SE), jadi harus mengandalkan motor produksi massal yang sudah ada di Indonesia. Seperti Kawasaki Ninja 150RR kepunyaan tim Petro Power Hardside asal Sumedang, agar bisa balap di gelaran grasstrack, tim ini tempuh modifikasi Ninja mengacu pada motor SE KTM 85 SX.

“Tentunya membangun motor dibengkel sendiri, di Petro Power Racing Indonesia di Jl. Raya Situraja No. 246, Kec. Situraja, Kab. Sumedang,” jelas Dodi Hendiana, selaku manager tim ini.

Uniknya sasis enggak ngandalin bawaan motor yang sudah dilengkapi deltabox dan terlihat kokoh. Juga enggak pakai sasis ex SE yang banyak dijual, melainkan frame baru 100% buatan bengkel tim yang pemiliknya bernama Yudi Haryono.

“Frame baru ini terbuat dari pipa hollow berbentuk kotak. Untuk deltabox menggunakan pipa setinggi 5 cm dan tebal 2 cm,” kata Dedi Heryana, sang mekanik yang terkenal dengan nama Faser Petro.

Sasis double tube di bagian depan menggunakan pipa seamless diameter 1,5 inci. Tentu pengelasan menggunakan las accyteline alias las karbit. Backbone masih mencontoh kepunyaan KTM 85, dari pipa hollow kotak 1,5 mm. Pemasangan hanya dibaut.

Upgrade performa engine tentunya wajib ditempuh, agar tarikan mesin ketika di lintasan grasstrack semakin yahud. Pengapian 1 set menggunakan Kawasaki KX 125, termasuk CDI, koil dan magnet.

Pemasukan gas bakar menggunakan karburator PJ 34, didampingi main-jet 150 dan pilot-jet 45. Lubang ex ikut diporting sekitar 1 mm, sedangkan kulit jeruk yang terdapat di dinding lubang in hanya di-haluskan saja.

Kompresi engine yang tadinya hanya 8:1, dipadatkan lagi. Jalan ini ditempuh lewat papas head sekitar 1 mm. Dan lubang yang terdapat dibandul kruk as diberi tambalan berbahan teflon agar kompresi primer jadi padat. Untuk mengimbangi kompresi yang sudah padat, katup buluh standar diganti pakai V-Force model VF3.

Namun, ternyata powernya terlalu galak, akhirnya rasio kopresi kembali diturunkan lewat double paking blok. Temperatur engine dikompres 2 radiator KTM 85 SX.

“Motor sudah enak, tapi enggak berani gas pol karena badan sedang kurang fit euy,” curhat Rizki Fazrin, pembalap dengan nomer start 137 yang berhasil finish diurutan pertama kelas FFA Pemula Sumedang. Juga juara dua kelas Pemula Jabar, di gelaran Taufiq Gunawansyah Open Grasstrack dua minggu lalu di Sumedang.  (motorplus-online.com)
DATA MODIFIKASI
Sok depan : KTM 85 SX
Pelek : Exel Takasago
Ban depan : Swallow 70-100/19
Ban belakang : Swallow 90-100/16
Setang : AHRS
Penulis : Panji | Foto : Panji
 
 
 
Kamis, 27 September 2012 17:58 WIB
Modif Kawasaki Ninja 150R, 2004 (Jakarta)

Kawasaki Ninja 150R, Siap Balap Lagi

Lukman Hakim alias Suenk suka dengan atmosfer balap di lintasan lurus. Namun hobi yang sudah digelutinya beberapa tahun silam itu terhenti sejak dirinya bekerja di bidang event organizer. Alhasil Kawasaki Ninja 150R lansiran 2004 miliknya hanya menjadi pajangan di rumahnya di kawasan Duren Sawit, Jakarta Timur.

Tapi, sekitar sebulan yang lalu, niatan buat membesut Ninja miliknya itu muncul kembali. Spontan saja motor kembali dibenahi demi menaikkan performa mesin agar siap turun balap. “Enggak ada ubahan ekstrim pada sektor mesin,” kata Suenk yang bercita-cita punya tim balap ini.

Singkat cerita, motor dibawa ke bengkel Eza Speed di Kemayoran, Jakarta Pusat. Dan, ubahan sederhana buat kail performa engine dimulai. Langkah awal yang dilakukan cukup mengganti piston bawaan dengan piston racing yang aplikasi satu ring seher. Yaitu, pakai merek Daytona. Diameter yang dipakai 62 mm. Itu artinya oversize 300.

"Yang penting pengapian, membran dan juga knalpot tetap standar. Kalau piston boleh besar sedikit,” jelas Suenk. Dengan hanya satu ring yang bergesekan dengan liner, friksi yang tercipta jadi lebih minim. Itu yang diharapkan Suenk. Minim friksi, kinerja naik-turun piston jadi lebih ringan.

Biar power bawah ikut terdongkrak, kepala silinder ikut dipapas. Tapi, tidak banyak. Cukup 0,3 mm saja. Bentuk kubah dan squish juga tidak diubah. So, murni papasan aja.

Saluran bahan bakar ikut dibenahi. Maka itu, karburator standar Ninja yang Keihin PE 26 mm ikut direamer menjadi 28 mm. Ukuran ini, jadi sama dengan venturi karbu di Ninja 150RR.

Lincahnya kinerja mesin belum lengkap jika tidak ditopang bobot ringan. Itu kata Suenk. Makanya, doi berani buat pangkas berat keseluruhan pacuan. Diawali lewat pangkas sasis. “Sasis ada yang dilubangi. Tapi, bagian yang dilubangi ini bukan bagian yang menurut kita vital,” jelas Suenk.

Permainan pangkas-memangkas juga dilakukan lewat penggantian part. Misalnya di sok  depan. Peradam kejut Ninja fungsinya diganti oleh sok milik Suzuki satria FU150. Dimensinya yang kecil, bikin bobot makin ringan.

Malah pemangkasan bobot juga berlanjut ke teromol depan. Teromol Ninja yang justru banyak dipakai buat percantik roda depan malah diganti fungsinya pakai milik Yamaha Mio. (motorplus-online.com)

DATA MODIFIKASI
Ban depan : FDR 50/80-17
Ban belakang : Eat My Dust 80/90-17
Velg depan : TK 1.20 X 17
Velg bekalang : Baros 1.85 X 17
Gas spontan : Yoshimura

Penulis : Tigor | Foto : Tigor
 
 
 
Selasa, 31 Juli 2012 12:04 WIB
Kawasaki Ninja 150 2007 (Bandung)

Kawasaki Ninja 150, 201 Meter Tembus 6,971 Detik!


Eko Chodox yang memacu Kawasaki Ninja 150 ini berhasil mencetak catatan waktu terkencang. Yup, di ajang Pertamina Enduro KYT Day Battle Dragbike 201m 2012 di Parkir Timur Senayan, Jakarta Pusat, beberapa minggu lalu. Turun di kelas Free For All (FFA), pembalap drag bike asal Semarang, Jawa Tengah ini berhasil meraih waktu 6,971 detik buat jarak tempuh 201 meter.

Buat bermain di kelas FFA ini, Ninja yang terlihat sangar lewat kelir Hitam itu dibekali piston 66 mm. Piston aftermarket ini memiliki pin piston 17 mm. ”Mereknya KDX. Memang untuk Ninja 150,” sebut Muhamad Yusron Supriyanto selaku tuner tim Kickstart Baitech yang jadi tempat Chodox bernaung.

Dengan diameter piston yang besar, penyempurnaan lubang transfer juga ikut dimainkan. Apalagi, buat Ninja yang turun di kelas bebas alias FFA ini, Yusron juga mengandalkan karburator gambot. Yaitu, Keihin PWK Sudco 38 mm. Pilot-jet diseting di angka 60. Sedang main-jet 175.

Maka itu, lubang transfer ikut diperbesar. dibuat melbar 42,5 mm. Begitunya udara dan bahan bakar bisa lebih leluasa buat masuk ke ruang kruk as (langkah isap) buat nanti proses pembakaran. Begitu juga lubang bilas. Modelnya dibuat rata.

Dengan deras dan volume yang lebih besar, tentunya kebutuhan di ruang bakar jadi terpenuhi. Avgas yang jadi bahan bakar di Ninja ini pun mampu dibakar untuk menjadi tenaga lewat proses kompresi.

Tetapi proses tenaga yang dihasilkan, belum tentu sempurna jika tak diikuti pembesaran lubang exhaust. ”lubang ini saya buat modelnya trapesium. Ukurannya 74 persen dari diameter piston,” sebut tunner 32 tahun asal Magelang, Jawa Tengah itu.

Tapi jika dihitung dari lubang teratas exhaust hingga bibir atas silinder, sekitar 29,5 mm. Seperti kebanyakan tunner engine 2-tak, menurut Yusron bentuk trapesium paling tepat buat lubang exhaust. Mungkin karena setelah proses kompresi, gas buang jadi lebih mudah keluar.

Maklum, beberapa derajat setelah piston bergerak ke arah Titik Mati Bawah (TMB), lubang ini baru terbuka oleh piston. Jadi, ingin cepat-cepat keluar kali. Apalagi rasio kompresi bermain di 6,8 : 1.

Sebagai otak pengapian, Yusron mengandalkan CDI milik Kawasaki Ninja 150 RR tipe 1454 yang ditemani busi NGK tipe B9EVX. Oh ya, buat kejar power di putaran bawah, Yusron tetap andalkan magnet standar yang bobot awalnya 1,4 kg dibubut jadi 900 gram.  (motorplus-online.com)

DATA MODIFIKASI
Ban depan    : Eat My Dust 50/90-17
Ban belakang: Eat My Dust 60/70-17
Teromol belakang: Yamaha Jupiter
Knalpot    : KDX Exhaust Concept
Busi    : NGK B9FVX

Penulis : Eka | Foto : GT
 
 
 
Rabu, 20 Juni 2012 19:05 WIB
Modif Kawasaki Ninja 150, 2007 (Jogja)

Kawasaki Ninja 150, Setingan Korek Harian


Kuda pacu 2-tak masih jadi andalan di drag bike. Apalagi Kawasaki Ninja 150 yang populasinya masih bejibun. Seperti Kawak Ninja milik tim Criempie Racing Jogja ini. Kerap jadi jawara meski pengapian hanya mengandalkan CDI motor lawas Suzuki RC 100. 

Turun di kelas 155 cc rangka standar memang harus piawai meracik dapur pacu. Pasalnya di kelas ini banyak peminatnya lantaran termasuk kelas primadona dan motor juga bisa di pakai harian.

“Modalnya enggak sebanyak balap matik. Bikin banyak peminatnya,” ujar Tris Wahyudi, mekanik yang dikenal sebagai maestro knalpot produk lokal Jogja, Creampie.

Lantaran kapasitas mesin di batasi hanya sampai 155 cc Tris Wahyudi coba main aman, mengandalkan piston standar biar mesin awet. “Aku hanya ganti kruk as, pakai milik Ninja 150 RR agar kompresi primernya lebih padat,” lanjut mekanik bertubuh langsing ini.       

Sesuai kebutuhan, buat mengail tenaga bawah, lubang buang tidak banyak dikerok. Hanya kena papas mata tunner 1 mm saja. “Cukup diporting halus karena masih pakai piston standar. Total lebar exhaust jadi 40 mm,” bilang mekanik yang workshopnya terletak di Jl. Wonosari Km 10, Dusun Tegal Sari, Jogjakarta.

Buat lubang transfer juga ikutan kena gerus. Solusi agar bahan bakar lebih tokcer masuk ke ruang bakar. “Hanya diambil 1 mm saja mengikuti ukuran exhaust,” lanjut pria yang kerap turun di ajang balap drag bike seputaran Jawa Tengah ini.

Sedangkan membran, Tris tetap mengacu regulasi yang mengharuskan rumah membran tidak boleh ada ubahan alias standar dar…! Membaran yang dipakai juga harus standar.

Kelar pada silinder, fokus kepala silinder untuk menaikkan kompresi. Biar terdongkrak, head dipapas 1,3 mm dengan kemiringan squish dibentuk sekitar 15 derajat.

Lantaran regulasi dibatasi hanya boleh pakai karburator standar, Tris hanya bermain spuyer. Main-jet pakai 160 sedangkan pilot jet dipasang 55. “Sengaja dibikin kering karena lokasi drag pinggir pantai, meskipun cuaca panas tetapi suhunya dingin,” lanjut Tris lagi.

Pengapian dipilih CDI yang non limiter. “Pakai CDI Suzuki RC, selain harga murah, umumnya CDI motor tua ini masih buatan asli Jepang yang lebih awet,” bilang mekanik yang masih mengandalkan koil standar bawaan motor. (motorplus-online.com) 

DATA MODIFIKASI
Ban belakang: Eat My-Dust 60/80-17
Ban depan: Swallow  50/90-17
Pelek: Excel Racing
Cakram depan: Suzuki Shogun
Handel rem: Variasi
Penulis : Belo | Foto : Belo